Langkah demi
langkah kulalui dengan hati-hati
Takut ku
menginjak duri-duri cinta yang bertebar
Tak karuan di
tengah jalan hidup yang kian lama kian basi
Walau wajib
hukumnya untuk kita nikmati dengan sabar
Sekuntum demi
sekuntum bunga jatuh dari pohon kehidupan
Oleh karena
benalu yang menggerogoti dir’nya selalu
Namun kekokohan
akar kasih yang menjadi landasan
Membuat Sang
Pencipta memberikannya kehidupan yang baru
Goresan demi
goresan luka di pipiku mulai menghilangkan ketampanan
Bak luka cambukan
Kristus yang berlimpah ruah oleh karena kasih
Kutepiskan rasa
pilu dan penat di setiap darah yang mengalir daripadanya
Demi engkau hidup
dari api yang membara di rumahmu kini
Kenangan demi
kenangan datang menghampiriku dengan senyum
Saat kulihat
engkau tergeletak lemas didalam gendonganmu kini
Mata indahmu yang
tertutup manis kini tak mampu kau buka
Walau kuhentakan
dirimu dengan kekuatanku, walau air mata di pipi membanjiri
Kelam dan sunyi,
itulah hari demi hari yang kulewati tanpa engkau
Bak seroja yang
tumbuh di sebuah pemakaman yang mulai digerogoti oleh ngengat
Diriku merasakan
masa yang menganiaya batinku, dan masa yang mengoyak jiwaku
Yang terkadang
membuat aku menyesal tak bisa mengembalikan waktu dengan sebuah alat
Tetes demi tetes
hujan yang menghajarku dari langit
Tak membuat
telapak kakiku terangkat setengah mili pun dari tanah
Untuk pergi
meninggalkan tempat awal kita berjumpa disini
Demi berjumpa
dengan kau yang mungkin tak kan pernah kembali selamanya
Detakan demi
detakan jantungku perlahan lelah bertabuh di dalam dadaku
Beratnya tubuhku
tak mampu kuseimbangkan oleh kekokohan kakiku
Setelah lebih
dari berhari-hari langkahku terpaku disini dalam hujan dan panas terik
Sampai membawaku
kepadanya yang telah berada di alam yang tak dapat kugapai
Arwah yang keluar
dari tubuhku bak cairan yang melayang di udara
Tanpa sentuhan
angin yang mampu membawanya pergi entah kemana
Ringan rasanya
kini jiwaku bebas dari tubuh duniaku yang fana ini
Kudapatkan diriku
bisa ke kahyangan menyusul separuh jiwaku yang sudah ada disana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar